SANGGAR BELAJAR BARENG

Bilik Sastra
Bilik Musik
Bilik Teater
Bilik Wirausaha

Sabtu, 24 Juli 2010

Preview Dwilogi Padang Bulan karya Andrea Hirata

Kali pertama pegang buku ini buka halaman pertama, asyiiikkk…ada tanda tangan dari Andrea Hirata! Dulu buku Sang Pemimpi juga ada tanda tangannya, plus ketemu langsung. Deg, kok halaman berikutnya terbalik?!? Ternyata memang begitu tata lay outnya. Satu buku yang terdiri dari dua judul: Dwilogi Padang Bulan dan Cinta Di dalam Gelas. Bener-bener kreatif nih!
Dwilogi Padang Bulan. Covernya berbentuk dua merpati yang bertengger di ranting yang berbeda pada sebuah pohon. 37 halaman pertama yang terdiri 6 mozaik mampu mengiris hati saat membacanya. Bahkan sutradara Laskar Pelangi, Mira Lesmana menulis di twitternya: “Aduh, ini bukunya Andrea Hirata ‘Padang Bulan’, baru 7 halaman udah tragis giniiii..hiks hiks.”
Menceritakan seorang anak perempuan. Enong, panggilan sayang untuk anak perempuan. Duduk di kelas enam SD dan merupakan siswa yang cerdas. Sejak kelas satu, ia selalu menjadi juara kelas. Pelajaran favoritnya adalah bahasa Inggris dan cita-citanya ingin menjadi guru seperti Bu Nizam. Hidupnya yang sederhana namun manis berubah seratus delapan puluh derajat saat ia kehilangan ayah tercintanya. Saat letih, Enong teringat 3 kata yang dijadikan cambuk semangat hidupnya; Sacrifice, honesty, dan freedom dan sering menyanyikan lagu if you are happy and you know it, clap your hands. Jika tidak bersedih atas sebuah kehilangan menimbulkan perasaan bersalah, hal itu merupakan kesalahan baru sebab kesedihan harusnya menjadi bagian dari kebenaran.
Ada juga Detektif M. Nur. Ia selalu terobsesi dengan rahasia, spionase, mengintai, menyamar, menyelinap, dan mengendap-endap. Sakit gila nomor 31. Punya burung peliharaan bernama Jose Rizal. Sahabat Ikal ini membantu urusan percintaan Ikal dengan A Ling yang mengalami pasang surut.
Cemburu adalah perahu nabi Nuh yang tergenang di dalam hati yang karam. Lalu, naiklah ke geladak perahu itu, binatang yang berpasang-pasangan yakni perasaan tak berdaya-ingin mengalahkan, rencana-rencana jahat penyesalan, kesedihan-gengsi, kemarahan-keputusasaan, dan ketidakadilan-mengasihani diri.
Pertemuan dengan seseorang mengandung rahasia Tuhan. Maka, pertemuan sesungguhnya adalah nasib. Orang tak hanya bertemu begitu saja, pasti ada sesuatu dibalik itu. Begitu banyak hidup orang berubah lantaran sebuah pertemuan. Namun sayang, tak semua dapat mengungkap rahasia itu, dan beruntunglah sedikit orang yang memahami maksud dari sbeuah pertemuan.
Orang yang cemburu, jika menjadi politisi akan korupsi. Jika menjadi supporter, akan menyalah-nyalahkan wasit. Jika bercermin, membelah cermin. Jika mencintai, akan menyakiti. Jika pemilu, akan menjadi golongan putih.
Cinta, akan membawa pelakunya pada kegilaan dan kesengsaraan yang tak terbayangkan. Cinta, adalah sebuah tempat di mana orang dapat menyakiti dirinya sendiri. Cinta, dapat pada seseorang, atau pada cinta itu sendiri, dan keduanya mengandung bahaya yang tidak kecil. Begitulah Ikal, dengan segala upaya telah dia kerahkan untuk meraih (kembali) cinta A Ling.
Buku kedua, Cinta di Dalam Gelas. Covernya terdiri dari seorang laki-laki dan tiga perempuan yang berbeda. Cerita berisi perpaduan ramuan antara kopi, catur dan kehidupan masyarakat Belitong. Andrea Hirata meraciknya dalam satu kesatuan. Bahkan sosok Ikal, mempunyai Buku Besar Peminum Kopi.
Kopi adalah minuman yang ajaib, setidaknya bagi lidah orang Melayu, karena rasanya dapat berubah berdasarkan tempat. Adapun mereka yang sama sekali tidak minum kopi adalah penyia-nyia hidup ini.
Cara memegang gelas kopi tak sesederhana tampaknya, tetapi sesungguhnya mengandung makna filosofi yang dalam. Warung kopi adalah laboratorium perilaku, dan kopi bak ensiklopedia yang tebal tentang watak seseorang:
- Pegangan tangan di bawah gelas kopi menceritakan hal lain, yaitu tentang kematangan pendirian dan kebijakan bersikap. Semakin ke atas, semakin besar maknanya.
- Mereka yang memegang gelas kopi dengan ujung jempol dan ujung jari di tengah saja, di bagian tengah gelas, pertanda menderita karena cinta yang bertepuk sebelah tangan.
- Ke atas sedikit, mereka yang menjepit gelas kopi dengan jari telunjuk dan jari tengah, kedua jari itu sejajar, lalu pada sisi gelas sebaliknya, dengan jari manis dan kelingking, adalah satu tindakan yang bodoh sebab akan membuat gelas tertungging dan kopi tumpah. Namun, ketidakseimbangan itu mereka tegakkan dengan ujung jempol. Orang-orang ini ingin aspirasinya didengar dan kemampuannya diakui.
Dimulai dari Mozaik 24 halaman 117 hingga halaman terakhir, kita diajak menelusuri kisah perjalanan catur yang mengubah hidup Maryamah. Lawan pertama Maryamah adalah Aziz Tarmizi, seorang duda kembang. Kemudian melawan Maksum, Muntaha, Jumadi, dan di akhiri melawan Matarom. Seumpama catur, hidup sedikit banyak seperti reaksi atas pilihan sulit yang silih berganti mem-fait accompali manusia, dan rupanya alasan selalu lebih mudah dilupakan ketimbang akibat.
Di akhir cerita, kita akan mengetahui akhir perjalanan Enong yang bertransformasi menjadi Maryamah binti Zamzami dengan sebutan baru, Maryamah Karpov. Sebuah jawaban atas teka-teki kita selama ini tentang siapa Maryamah Karpov.
Dalam tulisannya di www.andrea-hirata.com, Andrea Hirata berkata: “Sastra tak ubahnya sepak bola, semua orang pandai membicarakannya, semua orang pandai berkomentar. Dan begitu mudahnya seseorang dapat menyitir perkataan sastrawan besar pada masa listrik belum ditemukan manusia, lalu melemparkannya ke subuah forum, agar ia tampak lihai.”
Cinta, ditaburkan dari langit
Pria dan wanita menengadahkan tangan
Berebut-rebut menangkapnya
Banyak yang mendapat seangkam
Banyak yang mendapat segantang
Semakin banyak
Semakin tak tergenggam


Judul : Dwilogi Padang Bulan
Penulis : Andrea Hirata
Editor : Imam Risdiyanto
Penerbit : Bentang Pustaka
Terbit : Juni 2010
Tebal : vi + 270 hlm.
ISBN : 978-602-8811-09-5


NB:
Baca review novel Maryamah Karpov di sini:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=42638427692

Baca review film Laskar Pelangi di sini:
http://luckty.multiply.com/reviews/item/25

Baca review film Sang Pemimpi di sini:
http://www.facebook.com/note.php?note_id=228786912692

Tidak ada komentar:

Posting Komentar